Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 08 Juni 2017

Tag: ,

RESENSI FILM "DIBALIK 98"



IDENTITAS
Produser: Affandi Abdul Rachman
Sutradara: Lukman Sardi
Penulis: Samsul HadiIfan Ismail
Pemeran: Chelsea IslanBoy WilliamDonny AlamsyahRirin Ekawati

PEMERAN
Chelsea Islan : Sbg Diana
Boy William : Sbg Daniel
Donny Alamsyah : Sbg Bagus
Ririn Ekawati : Sbg Salma
Teuku Rifnu Wikana: Sbg Rachmat
Bima Azriel : Sbg Gandung
Verdi Solaiman : Sbg Karumga
Alya Rohali : Sbg Mbak Dayu
Fauzi Baadilla : Sbg Rahman
Agus Kuncoro : Sbg BJ Habibie
Amoroso Katamsi : Sbg Presiden Soeharto
Marissa Puspitasasri : Sbg Lusi
Elkie Kwee : Sbg Papa Daniel
Iang Darmawan : Sbg Harmoko
Zulkifli Nasution : Sbg Saadilah Mursyid
Asrul Dahlan : Sbg Sintong Panjaitan
Eduwart Soritua : Sbg Amin Rais
Agus Cholid : Sbg Ginanjar Kartasasmita
Guntoro Slamet : Sbg Hamami Nata
Nursalim Mas : Sbg Sutiyoso
Rudie Purwana : Sbg Syafrie Syamsudin
Meulela Meurah : Sbg Syarwan Hamid
Gito Juwono : Sbg Zaki Anwar Makarim
Nugraha : Sbg Nurcholis Madjid

SINOPSIS
Belakangan ini semakin banyak saja film produksi Indonesia yang mengangkat sejarah di balik berbagai peristiwa dan tokoh penting di negeri ini. Di awal tahun 2015 ini, muncul lagi sebuah film karya anak bangsa yang mengangkat tema yang sama, yaitu film Dibalik 98. Film ini mengisahkan tentang runtuhnya pemerintahan Orde Baru dengan ditandai mundurnya Presiden Soeharto. Pendekatannya sendiri bukan sudut pandang politis, melainkan soal kemanusiaan.
Film Dibalik 98 ini berlatarkan peristiwa Mei 1998 saat reformasi terjadi di Tanah Air, dengan puncaknya Tragedi Trisakti pada 13-14 Mei 1998, yang kemudian dikenal hingga sekarang sebagai salah satu tragedi kelam bangsa ini. Ada beberapa karakter utama dalam film bergenre drama ini, mulai dari sudut pandang mahasiswa, sisi militer, petugas rumah tangga istana, hingga rakyat kecil, dengan lokasi syuting di beberapa kawasan Jakarta hingga ke Istana Bogor. (Baca juga: 
 Diceritakan, kondisi Jakarta pada tahun 1998 dengan terjadinya krisis moneter membuat rakyat menjadi panik dan berada dalam ketakutan. Namun, Presiden Soeharto yang dituntut turun oleh mahasiswa tetap pergi ke Kairo menghadiri KTT G-15. Ketika itulah, Wakil Presiden BJ Habibie dikejutkan insiden penembakan di Trisakti yang berbuntut terjadinya kerusuhan besar. Di balik semua tragedi itu, ada kisah sebuah keluarga dan sepasang kekasih yang terpisahkan
Bagus, seorang Letnan Dua, berada dalam situasi pelik ketika harus menjalankan tugas sebagai petugas keamanan dan menjaga istrinya, Salma, seorang pegawai Istana Negara, yang sedang hamil besar. Dalam sebuah kerusuhan, sang istri pun dinyatakan hilang. Hati Bagus pun menjadi hancur, apalagi dia juga mendapat tekanan dari atasannya. Selain itu, adik iparnya, Diana juga menuduh Bagus tidak bisa menjaga Salma, sehingga membuat mereka saling tuduh.
Diana sendiri yang seorang aktivis mahasiswa, juga harus kehilangan pacarnya, Daniel, yang ikut berjuang bersamanya. Daniel yang merupakan seorang mahasiswa keturunan Tionghoa terjebak dalam sweeping yang dilakukan warga terhadap orang-orang non pribumi. Padahal, dia baru saja kehilangan ayah dan adiknya dalam kerusuhan 14 Mei. Untung saja, Daniel akhirnya bisa selamat dan menemukan keluarganya, lalu ikut pindah meninggalkan Indonesia.

About Aguz Hadi

BLOG ini dibuat dalam rangka Partisipasi PTI 4B dalam mengikuuti Lomba Majalah Dinding Digital yang diselenggarakan oleh HMJ Pendidikan Teknik Pendidikan Informatika

0 komentar:

Posting Komentar