IDENTITAS
Produser:
Affandi Abdul
Rachman
Sutradara: Lukman Sardi
Penulis: Samsul Hadi, Ifan Ismail
Pemeran: Chelsea Islan, Boy William, Donny Alamsyah, Ririn Ekawati
Sutradara: Lukman Sardi
Penulis: Samsul Hadi, Ifan Ismail
Pemeran: Chelsea Islan, Boy William, Donny Alamsyah, Ririn Ekawati
Chelsea Islan : Sbg Diana
Boy William : Sbg Daniel
Donny Alamsyah : Sbg Bagus
Ririn Ekawati : Sbg Salma
Teuku Rifnu Wikana: Sbg Rachmat
Bima Azriel : Sbg Gandung
Verdi Solaiman : Sbg Karumga
Alya Rohali : Sbg Mbak Dayu
Fauzi Baadilla : Sbg Rahman
Agus Kuncoro : Sbg BJ Habibie
Amoroso Katamsi : Sbg Presiden Soeharto
Marissa Puspitasasri : Sbg Lusi
Elkie Kwee : Sbg Papa Daniel
Iang Darmawan : Sbg Harmoko
Zulkifli Nasution : Sbg Saadilah Mursyid
Asrul Dahlan : Sbg Sintong Panjaitan
Eduwart Soritua : Sbg Amin Rais
Agus Cholid : Sbg Ginanjar Kartasasmita
Guntoro Slamet : Sbg Hamami Nata
Nursalim Mas : Sbg Sutiyoso
Rudie Purwana : Sbg Syafrie Syamsudin
Meulela Meurah : Sbg Syarwan Hamid
Gito Juwono : Sbg Zaki Anwar Makarim
Nugraha : Sbg Nurcholis Madjid
SINOPSIS
Belakangan ini semakin banyak saja film
produksi Indonesia yang mengangkat sejarah di balik berbagai peristiwa dan
tokoh penting di negeri ini. Di awal tahun 2015 ini, muncul lagi sebuah film
karya anak bangsa yang mengangkat tema yang sama, yaitu film Dibalik 98. Film ini mengisahkan
tentang runtuhnya pemerintahan Orde Baru dengan ditandai mundurnya Presiden
Soeharto. Pendekatannya sendiri bukan sudut pandang politis, melainkan soal
kemanusiaan.
Film Dibalik 98
ini berlatarkan peristiwa Mei 1998 saat reformasi terjadi di Tanah Air, dengan
puncaknya Tragedi Trisakti pada 13-14 Mei 1998, yang kemudian dikenal hingga
sekarang sebagai salah satu tragedi kelam bangsa ini. Ada beberapa karakter
utama dalam film bergenre drama ini, mulai dari sudut pandang mahasiswa, sisi
militer, petugas rumah tangga istana, hingga rakyat kecil, dengan lokasi
syuting di beberapa kawasan Jakarta hingga ke Istana Bogor. (Baca juga:
Diceritakan, kondisi
Jakarta pada tahun 1998 dengan terjadinya krisis moneter membuat rakyat menjadi
panik dan berada dalam ketakutan. Namun, Presiden Soeharto yang dituntut turun
oleh mahasiswa tetap pergi ke Kairo menghadiri KTT G-15. Ketika itulah, Wakil
Presiden BJ Habibie dikejutkan insiden penembakan di Trisakti yang berbuntut
terjadinya kerusuhan besar. Di balik semua tragedi itu, ada kisah sebuah
keluarga dan sepasang kekasih yang terpisahkan
Bagus, seorang Letnan Dua, berada dalam
situasi pelik ketika harus menjalankan tugas sebagai petugas keamanan dan
menjaga istrinya, Salma, seorang pegawai Istana Negara, yang sedang hamil
besar. Dalam sebuah kerusuhan, sang istri pun dinyatakan hilang. Hati Bagus pun
menjadi hancur, apalagi dia juga mendapat tekanan dari atasannya. Selain itu,
adik iparnya, Diana juga menuduh Bagus tidak bisa menjaga Salma, sehingga
membuat mereka saling tuduh.
Diana sendiri yang seorang aktivis mahasiswa, juga harus
kehilangan pacarnya, Daniel, yang ikut berjuang bersamanya. Daniel yang
merupakan seorang mahasiswa keturunan Tionghoa terjebak dalam sweeping yang
dilakukan warga terhadap orang-orang non pribumi. Padahal, dia baru saja
kehilangan ayah dan adiknya dalam kerusuhan 14 Mei. Untung saja, Daniel akhirnya
bisa selamat dan menemukan keluarganya, lalu ikut pindah meninggalkan
Indonesia.
About Aguz Hadi
BLOG ini dibuat dalam rangka Partisipasi PTI 4B dalam mengikuuti Lomba Majalah Dinding Digital yang diselenggarakan oleh HMJ Pendidikan Teknik Pendidikan Informatika
0 komentar:
Posting Komentar