I Ketut Andika Pradnyana itulah nama lengkapnya, lahir di Nusa Penida, Klungkung pada tanggal 14 Agustus 1996. Dia dibesarkan dalam sebuah keluarga yang boleh dikatakan kurang berkecukupan dalam ekonomi. Andika Merupakan Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Karya Ilmiah. Orang tuanya hanya mengandalkan kebutuhan hidup bekerja sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Hidup di pulau Nusa Penida dirasakan sangat menyenangkan baginya, “saya merasa tidak kecewa dan tidak merasa kalah dengan orang yang hidup di kota, saya bangga dengan Nusa Penida yang memberikan banyak pengetahuan dan banyak pengalaman.” Andika lulusan SD 7 Sakti, SMPN 2 Nusa Penida, dan SMAN 1 Nusa Penida dan sekarang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha
Sejak kecil, Andika Pradnyana dikenal sebagai anak seniman yang selalu berkeliling ngaturang ngayah megmel.
Dari sejak kelas 2 SD hingga lulus SMA sudah menekuni music tradisional. Salah satu teman dekat Andika yang sekarang juga menjadi teman seperjuangan di rantauan yaitu Wayan Darnanta, pernah menuangkan cerita tentang Andika bawa pada SMP sampai SMA bahkan sampai sekarang juga jiwa seni nya tidak pernah luntur bahkan sekarang menekuni bidang karya tulis dengan memanfaatkan budaya lokal Nusa Penida yang masih sangat kental membuat Andika mampu mengembangkan ide-ide kreatif itu menjadi sebuah karya tulis, itu terbukti dengan lolosnya PKM Andika di dikti tahun 2015 dan 2016 tentang Nusa Penida. Tidak hanya itu Andika juga pernah mendapatkan juara pada lomba-lomba PKM.
Berbekal pengalaman dan pengetahuan seperti itu masih sangat kurang untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang ingin digapainya. Seperti motto hidupnya “ SEDERHANA NAMUN BERMAKNA” walaupun hanya sebuah hal yang kecil, bahkan sangat sederhana, tetapi itu nyata dan bermanfaat, maka itu akan bermakna bagi semua orang. Dengan motto seperti itu Andika berkeinginan untuk bisa berbagi pengalaman untuk mencapai tujuan bersama.. I Ketut Andika
Pradnyana itulah nama lengkapnya, lahir di Nusa Penida, Klungkung pada tanggal 14
Agustus 1996. Dia dibesarkan dalam sebuah keluarga yang boleh dikatakan kurang berkecukupan
dalam ekonomi. Orang tuanya hanya mengandalkan kebutuhan hidup bekerja sebagai
petani untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Hidup di pulau Nusa
Penida dirasakan sangat menyenangkan baginya, “saya merasa tidak kecewa dan
tidak merasa kalah dengan orang yang hidup di kota, saya bangga dengan Nusa
Penida yang memberikan banyak pengetahuan dan banyak pengalaman.” Andika
lulusan SD 7 Sakti, SMPN 2 Nusa Penida, dan SMAN 1 Nusa Penida dan sekarang
menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha
Sejak kecil, Andika
Pradnyana dikenal sebagai anak seniman yang selalu berkeliling ngaturang ngayah megmel. Dari sejak
kelas 2 SD hingga lulus SMA sudah menekuni music tradisional. Salah satu teman
dekat Andika yang sekarang juga menjadi teman seperjuangan di rantauan yaitu
Wayan Darnanta, pernah menuangkan cerita tentang Andika bawa pada SMP sampai
SMA bahkan sampai sekarang juga jiwa seni nya tidak pernah luntur bahkan
sekarang menekuni bidang karya tulis dengan memanfaatkan budaya lokal Nusa
Penida yang masih sangat kental membuat Andika mampu mengembangkan ide-ide
kreatif itu menjadi sebuah karya tulis, itu terbukti dengan lolosnya PKM Andika
di dikti tahun 2015 dan 2016 tentang Nusa Penida. Tidak hanya itu Andika juga
pernah mendapatkan juara pada lomba-lomba PKM.
Berbekal pengalaman dan
pengetahuan seperti itu masih sangat kurang untuk mencapai tujuan dan cita-cita
yang ingin digapainya. Seperti motto hidupnya “ SEDERHANA NAMUN BERMAKNA” walaupun
hanya sebuah hal yang kecil, bahkan sangat sederhana, tetapi itu nyata dan
bermanfaat, maka itu akan bermakna bagi semua orang. Dengan motto seperti itu
Andika berkeinginan untuk bisa berbagi pengalaman untuk mencapai tujuan
bersama.